Keburukan Alkitab (Injil) Kristen.
Kita semua tahu bahwa Injil yang asli adalah Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus), yang isinya mengajarkan untuk menuhankan Allah (Tauhid) dan tidak mengajarkan untuk menuhankan Yesus, tapi Injil itu sudah hilang dan tidak ada lagi, sedangkan Injil –injil (gospels) yang ada sekarang ini yaitu : Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes semuanya adalah Injil-Injil palsu yang disahihkan oleh para pemuka agama Kristen (gereja), yang isinya bertolak-belakang dengan Injil Allah yang telah hilang tersebut.
Bahkan Alkitab Bible yang ada sekarang pun adalah Alkitab palsu yang naskah aslinya telah hilang. Pendeta (Rev.) David J. Fant, New York Bible Society berkata : Naskah Asli Alkitab (Bible) Telah Hilang :
“The question naturally arises, do any of the original manuscripts of the Bible still exist? The answer is No. The original manuscripts were on papyrus and other perishable materials and have long since disappeared” (Rev. David J. Fant, Simple Helps and Visual Aids to Understanding The Bible, hlm. 6).
(Persoalan yang biasanya ditanya, apakah naskah-naskah asli Alkitab bible masih ada sehingga kini? Jawabannya tidak. Naskah-naskah asli di atas papirus dan bahan-bahan lain yang mudah rusak semuanya telah lama hilang).
Hal senada juga diucapkan oleh Stefan Leks, pakar bibliologi Katolik: Teks asli Alkitab (Bible), Memang Tidak Ada :
“Salah satu pertanyaan dasariah yang sering kali dikemukakan para pembaca Kitab Suci (Alkitab Bible) menyangkut teksnya sendiri adalah: sejauh manakah teks itu pasti? Jangan-jangan teks itu sudah diubah dan dimanipulasikan. Jangan-jangan ada teks-teks yang disingkirkan oleh pihak tertentu, dan sebagainya.”
“Di seluruh dunia tidak usah dicari teks asli Alkitab, sebab teks itu memang tidak ada. Yang kita miliki sekarang ialah salinan dari salinan-salinan terdahulu, dan diantara bermacam-macam salinan yang kita miliki itu TERDAPAT CUKUP BANYAK PERBEDAAN. Perjanjian Lama berisikan teks-teks yang dibuat oleh bangsa Israel. Penyusunannya meliputi beberapa abad lamanya. Hampir semua teks itu dituliskan dalam bahasa Ibrani kuno, sedangkan beberapa bagiannya dituliskan dalam bahasa Aram, bahkan dalam bahasa Yunani. Perjanjian Baru berisikan teks-teks dalam bahasa Yunani (koine) yang pada abad pertama menjadi bahasa internasional Kristen. Proses penyusunannya meliputi beberapa puluh tahun” (Stefan Leks, Inspirasi dan Kanon Kitab Suci, Kanisius, Yogyakarta 1992, hal. 73-74).
Karena Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes semuanya adalah Injil-injil palsu dan bukan wahyu dari Tuhan melainkan hanya karangan manusia, maka tentu saja di dalam Injil-injil tersebut terdapat banyak kesalahan dan pertentangan (kontradiksi).
Hal itu diungkap oleh Dr. A. Powel Davies :
“The first three, or Sypnoptic Gospels tell much same story. There are discrepancies; but it is impossible to a considerable extent to reconcile them. John’s Gospel, however, tells quit a different story from the other three. If John is right, then the other three are wrong; If the Synoptic are right, the John’s Gospel must surely be in error” (The meaning of the Dead Sea Scrolls The New American Library, 1961, hlm. 106).
(Tiga injil pertama, yaitu Injil Synoptic, membawakan cerita yang sama. Terdapat pertentangan-pertentangan di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan ayat-ayat ini. Namun Injil Yohanes menceritakan cerita-cerita yang amat berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Yohanes yang betul, maka ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil Yohanes yang pasti salah).
Begitu pula yang dikatakan oleh Pendeta Dr. R. Soedarmo (pendeta di gereja kristen jawa Salatiga, dosen di sekolah Tinggi Teologi Jakarta, dosen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, anggota Badan Pengurus Dewan Gereja Indonesia, ketua seksi Perjanjian Lama LAI, dan lain2): Alkitab mungkin sekali ada kesalahan :
“Dengan pandangan bahwa ALKITAB HANYA CATATAN SAJA DARI ORANG, maka diakui juga bahwa di dalam kitab suci mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu Alkitab dengan bentuk sekarang MASIH DAPAT DIPERBAIKI” (Ikhtisar Dogmatika BPK Jakarta, 1965, hlm. 47). “Di dalam perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang DIRAGUKAN antara lain surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram” (Ikhtisar Dogmatika, hlm. 49).
Mengapa Alkitab Bible harus terus diperbaiki dan diedit ? Karena Alkitab Bible banyak memiliki kesalahan-kesalahan. Karena Alkitab Bible adalah KARANGAN MANUSIA-MANUSIA.
Mari kita dengar ucapan dari Dr. G. C. Van Niftrik dan Dr. B. J. Bolland:
Alkitab khilaf :
“Kita tidak usah malu-malu, bahwa TERDAPAT BERBAGAI KEKHILAFAN DI DALAM ALKITAB; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: “Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di dalam turunan naskah itu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia” (Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta, 1967, hal 298).
Pernyataan diatas juga menyebutkan bahwa Alkitab yang ada sekarang adalah Alkitab palsu (bukan Alkitab dalam naskah aslinya) yang memiliki banyak kesalahan. Lalu, kenapa Alkitab palsu dijadikan sebagai Kitab Suci ?
Berikut ini adalah komentar-komentar dari para pemuka agama Kristen lainnya yang mengakui keburukan Alkitab Bible :
Dr. B.J. Bolland: Kitab Daniel adalah Karangan Buta :
Bolland dalam bukunya Kunci Kitab Daniel halaman 5-12 mengatakan bahwa Kitab Daniel milik Protestan yang terdiri dari 12 pasal, pasal 1-6 adalah “Karangan Buta (Anonim), “ sedangkan pasal 7-12 disebut sebagai “karangan Samaran (Pseudinim).”
Drs. M. E. Duyverman: Kesalahan pada Penyalinan Alkitab :
“Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu diperbaikinya, padahal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yg sungguh asli. Dan kira - kira penyelidikan dan penyesuaian salinan - salinan; agaknya terdorong oleh perbedaan yg sudah terlalu besar di antara salinan - salinan yang dipergunakan dengan resmi dalam gereja” (Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru, 1966, hal. 24-25).
Dr. Walter Lempp: Pandangan Alkitab Kejadian 1 Sudah Ketinggalan Zaman :
“Susunan semesta alam yang diuraikan dalam Kitab Kejadian 1 tidak dapat dibenarkan lagi oleh ilmu pengetahuan modern” (Tafsiran Kejadian, hal. 58).
“Pandangan Kejadian 1 dan seluruh Alkitab tentang susunan semesta alam adalah berdasarkan ilmu kosmografi bangsa Babel. Pandangan itu sudah ketinggalan jaman” (Tafsiran Kejadian, hal. 65).
Robert W. Funk, Roy W. Hoover, and The Jesus Seminar: 82 Persen Injil Bukan Ucapan Yesus :
“Eighty-two percent of the words ascribed to Yesus in the Gospels were not actually spoken by him” (Robert W. Funk, Roy W Hoover, and The Jesus Seminar, The Five Gospels, What did Jesus Really Say?, Harper San Francisco, 1997, hlm. 5).
(Delapan puluh dua persen kalimat yang katanya diucapkan Yesus di dalam kitab - kitab Injil sebenarnya tidak pernah diucapkan oleh Yesus).
Dr. M.r. D.C. Mulder:
a. Kitab Taurat dalam Alkitab bukan tulisan Nabi Musa:
“Sampai abad ke- 18 umum diterima oleh kalangan orang Yahudi dan orang Kristen bahwa Pentateuch (Taurat) itu dikarang oleh Nabi Musa sendiri. Hanya tentang Ulangan 34: 5-12 (wafat Musa) kadang kadang diterangkan bahwa bagian itu dikarang oleh Yusak: tetapi terdapat juga keterangan bahwa Musa sendiri menubuatkan hal wafatnya sendiri. Akan tetapi, sejak abad ke-18 tradisi mengenai Musa sebagai pengarang mulai diragukan” (Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal. 40-41).
b. Kitab Mazmur bukan tulisan Nabi Daud
“Jadi benarkah Daud itu pengarang Mazmur yang 73 jumlahnya? Hal itu belum tentu. Sudah beberapa kali kita menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan karangan - karangan di bawah nama orang yang termasyhur. Oleh karena itu tentu tidak mustahil pengumpulan - pengumpulan mazmur - mazmur itu (atau orang - orang yang hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai pengarang mazmur - mazmur. Dengan lain perkataan, pemakaian nama Daud, Musa, Salomo itu merupakan tradisi kuno, yang patut diperhatikan, tetapi tradisi itu tidak mengikat” (Pembimbing ke Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal. 205).
M.E. Kemp: Nama penulis Alkitab Sejarah Tidak Diketahui
“Berapa kitabkah yang termasuk dalam Kitab Sejarah dan apakah nama kitab - kitab itu? Kitab - kitab sejarah ada 12 kitab, yaitu: Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia dan Ester.
Siapakah penulis kitab - kitab Sejarah itu? Nama penulis kitab - kitab sejarah itu tidak diketahui dengan pasti, kecuali kitab Nehemia yang ditulis oleh Nehemia sendiri” (M.E. Kemp, Bible Questions and Answers (edisi Indonesia: Tanya Jawab Alkitab), Yayasan Kalam Hidup, Bandung, cet. Ke-14, 1994, hal 23).
Dr David L Baker (Teolog kelahiran Inggris, dosen bidang Perjanjian Lama di STT HKBP dan STT Jakarta), mengakui bahwa sebagian isi kitab Pengkhotbah itu negatif:
“Penulis Kitab Pengkhotbah merenungkan maksud kehidupan manusia di dunia yang fana ini dan mengungkapkan perasaannya bahwa segala sesuatu adalah sia - sia. Tidak ada gunanya! Seperti banyak manusia pada masa kini dia mengalami depresi dan frustasi. Boleh dikatakan dia seorang pesimis.
Kitab Pengkhotbah agak sulit ditafsirkan, karena sebagian isinya sangat negatif, demikian juga sikap penulisnya” (Dr David L Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama: Suatu Pengantar Ringkas, hlm. 94).
Dr.W.Graham Scroggie The Moody Bible Institut Chicago, salah satu lembaga penginjilan yang paling berpengaruh didunia dalam menjawab pertanyaan : Is The Bible Word Of God? (Apakah Bibel Itu Firman Tuhan) pada sub bab bukunya yang berjudul : It is Human, Yet Divine ( Bible bersifat manusiawi, sekaligus bersifat Ilahiyah) halaman 17 mengatakan :
�Yes, the Bible is human, thougt some, out of a zeal which is not according to knowledge, have denied this. Those books have passed through minds of men, are written in the language of men, were penned by the hand of men, and bear in the style the caracteristic of men� ( Ya, Bibel bersifat manusiawi, walaupun beberapa orang telah menyangkalnya, karena kebutaan pengetahuannya. Kitab-kitab tersebut telah berkembang melalui alam pikiran manusia, ditulis oleh tangan manusia dan dalam bahasa manusia, serta menurut gaya yang khas manusiawi).
Tokoh kristen lainnya, Kenneth Cragg , seorang uskup Gereja Anglikan di Yerusalem, dalam bukunya The Call Of Minaret halaman 277 mengatakan: Not so the New Testament...there in condensation and editing: there is choice, reproduction and witness. The Gospel has come through the mind of Church behind the authors. The represent experience and history.� ( tidak demikian halnya dengan kitab perjanjian baru...pada kitab ini terdapat pemenggalan-pemenggalan dan editing, terdapat penyeleksian, reproduksi dan kesaksian. Dengan demikian ajaran injil telah muncul dalam alam pikiran gereja melalui para pengarangnya. Mereka menulis pengalaman dan sejarah).
Dengan bahasa manusia yang paling jelas, kedua doktor ahli teologi ini menyatakan bahwa Bible itu hasil karya (karangan) manusia. Sementara umat Kristen tetap bertahan untuk mengatakan yang sebaliknya.
-------------------------------------------------
Perbedaan Hadits dengan Injil.
Hadits adalah perkataan - perkataan dan perbuatan - perbuatan nabi Muhammad. Ada beberapa kitab hadits yang dinyatakan shahih antara lain : kitab hadits Bukhari (diriwayatkan oleh Imam Bukhari), kitab hadits Muslim (diriwayatkan oleh Imam Muslim), kitab hadits An Nasa’i (diriwayatkan oleh imam Nasa’i), kitab hadits Tirmidzi (diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi).
Sedangkan kitab Injil yang dinyatakan shahih oleh gereja Kristen adalah : kitab injil Matius (diriwayatkan oleh Matius), kitab injil Markus (diriwayatkan oleh Markus), kitab injil Lukas (diriwayatkan oleh Lukas) dan kitab injil Yohanes (diriwayatkan oleh Yohanes).
Kalau injil-injil Matius, Markus , Lukas dan Yohanes, semuanya digabungkan ke dalam Alkitab Bible sedangkan hadits-hadits tidaklah digabung ke dalam Al Quran, karena : Al Quran adalah kalamullah (perkataan Allah) sehingga dinyatakan sebagai kitab suci sedangkan hadits adalah perkataan nabi Muhammad (manusia) sehingga tidak bisa disebut sebagai kitab suci dan hadits tidak boleh digabungkan dengan Al Quran supaya kesucian dan kemurnian Al Quran terjaga. Alasan lainnya adalah karena hadits ditulis (dikompilasi) seratus tahun setelah wafatnya nabi Muhammad (waktu yang cukup lama).
Kalau di dalam Islam ada ilmu hadits untuk menyelidiki apakah sebuah hadits itu benar-benar hadits (perkatan dan perbuatan nabi Muhammad) tetapi di dalam Kristen tidak ada ilmu injil yang menyelidiki apakah suatu injil itu benar-benar perkataan dan perbuatan yesus.
Untuk menyelidiki apakah suatu hadits itu benar-benar perkataan dan perbuatan nabi Muhammad maka ada beberapa metode, antara lain :
Dengan menyelidiki sanadnya, yaitu daftar penyampai hadits, diawali dari nabi Muhammad. Misalnya dari nabi Muhammad ke A, dari A ke B, dari B ke C, dst. Turun temurun antar generasi hingga dikompilasi seratus tahun kemudian setelah wafatnya nabi Muhammad.
Para penyampai hadits tersebut diselidiki akhlaknya (misalnya : apakah orangnya jujur atau suka berdusta, karena jika pendusta maka hadits-hadits yang disampaikannya tentu tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, apakah dia pernah berzina, meminum minuman keras atau khamer, berjudi, apakah suka menyamar dengan nama lain/palsu, apakah orang tsb fiktif atau nyata, bagaimana keluarganya, dan bagaimana silsilah/nasab keluarganya, apakah orang tersebut memiliki ingatan/daya hafal yang kuat dan bukan pelupa atau pikun, dsb.).
Sedangkan injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes tidak memiliki sanad (daftar penyampai sejak Yesus masih hidup, sehingga tidak dapat diketahui bagaimana akhlak dari masing – masing penyampai tersebut). Bahkan para penulis Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes tidak diketahui bagaimana orangnya, silsilah keluarganya, akhlaknya (apakah pernah meminum minuman keras, berzina atau berjudi, apakah jujur atau sebaliknya), dsb. Sehingga injil-injil tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya (dibuktikan dengan banyaknya kesalahan dan pertentangan di dalam injil-injil tsb).
Yang lebih mengagetkan adalah : bahwa semua injil tersebut ternyata DIBUKUKAN EMPAT RATUS TAHUN SESUDAH YESUS (SELISIH WAKTU YANG SANGAT LAMA), sehingga menjadi wajar jika isinya dipenuhi oleh dongeng – dongeng, mitos – mitos, dan kebohongan – kebohongan yang diceritakan oleh orang – orang terdahulu secara lintas generasi, sehingga tidak dapat dijamin kebenarannya.
Selain dengan menyelidiki sanadnya, untuk mengetahui apakah suatu hadits itu shahih atau palsu adalah dengan melihat apakah hadits tersebut bertentangan dengan Al Quran dan/atau akal. Karena jika hadits itu bertentangan dengan Al Quran atau akal niscaya hadits itu adalah hadits palsu dan harus ditolak.
------------------------------------------------------------------
Nabi Muhammad adalah seorang rasul sehingga diturunkan kepadanya wahyu (perkataan Tuhan), yaitu Al Quran.
Al Quran adalah kumpulan perkataan Allah kepada Nabi Muhammad.
Paulus adalah pendusta yang mengaku sebagai rasul dan mengaku pula telah diturunkan kepadanya wahyu (perkataan Tuhan) yang kemudian ditulisnya dan dihimpun menjadi kitab suci Kristen (surat-surat yang ditulis Paulus menjadi bagian dari Alkitab dan menurut Paulus, surat-surat yang ditulisnya itu seluruhnya adalah wahyu atau perkataan Tuhan, meskipun jika dilihat dari gaya bahasanya akan nampak bahwa surat-surat itu hanyalah merupakan perkataannya/karangannya sendiri, bukan perkataan Tuhan).
Nabi Muhammad adalah seorang yang hafal Al Quran, sedangkan Paulus bukanlah orang yang hafal Alkitab dan tidak pula hafal dengan surat-surat yang ditulisnya sendiri.
(Tulisan diatas adalah untuk dicetak sebanyak - banyaknya dan disebar – luaskan sebagai informasi bagi umat).